Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Friday, October 17, 2008

Awas!!!! Melamin mengakibatkan Gagal Ginjal

Perbedaan Melamin Perkakas dengan Melamin yang dioplos ke Susu


Menurut Ismunandar (Guru Besar Kimia di FMIPA ITB), ternyata melamin yang menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini kaitannya dengan bahan makanan berbeda dengan perkakas, melamin yang dipermasalahkan adalah senyawa organik bersifat basa dengan rumus C3H6N6, kandungan nitrogennya sampai 66 persen, biasa didapat sebagai kristal putih dan biasanya digunakan untuk membuat plastik, lem, dan pupuk, jadi bahan dasar plastik melamin inilah yang diributkan. Sedangkan plastik dari melamin, karena sifat tahan panasnya, digunakan luas untuk perkakas dapur. Jadi, melamin yang kini diributkan berbeda dengan melamin plastik perkakas.

Latar Belakang Pengoplosan Melamin ke Susu


Ternyata Cina tidak mengambil hikmah dari berita – berita dari Indonesia tentang bahayanya pengoplosan bahan makanan dan minuman. Sudah banyak berita orang meninggal akibat melakukan pengoplosan minuman, terutama minuman keras. Tapi apapun jenis makanan/minuman yang dioplos, yang namanya oplosan pasti tidak dilakukan dengan benar sesuai dengan standard baku maka dampaknya akan berakibat fatal bagi yang mengkonsumsinya.
Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran melamin pada susu berawal dari

tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran ini, kandungan protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya mengecek kandungan protein melalui penentuan kandungan nitrogen, penambahan melamin dimaksudkan untuk mengelabui pengecekan agar susu encer tadi dikategorikan normal kandungan proteinnya.
Karena ingin menjadikan seolah kandungan proteinnya tinggi, produk susu di China dicampuri melamin. Tidak tanggung-tanggung, sekurangnya empat bayi meninggal dunia dan sampai hari ini sudah lebih dari 13.000 bayi harus dirawat.
Sebenarnya kasus yang mirip pernah terjadi secara luas tahun lalu akibat pengoplosan melamin ke dalam makanan hewan dari China. Akibatnya, ratusan anjing dan kucing mati serta ribuan lainnya menderita gagal ginjal.
Dari salah satu media elektronik di Indonesia pertanggal 16 Oktober 2008 di Cina ada sekitar 6000 bayi menderita gagal ginjal. Kenapa bisa gagal ginjal ya…?
Menurut Pak Ismunandar (Guru Besar Kimia di FMIPA ITB) bahwa penambahan melamin ke makanan tidak diperbolehkan oleh otoritas pengawas makanan negara mana pun. Walaupun seperti diberitakan Kompas, studi tentang efek konsumsi melamin pada manusia belum ada, hasil ekstrapolasi dari studi pada hewan dapat digunakan untuk memperkirakan efek pada manusia.
Hal itu telah tampak bila melamin bergabung dengan asam sianurat (yang biasa juga terdapat sebagai pengotor melamin) akan terbentuk kristal yang dapat menjadi batu ginjal. Batu ginjal ini telah tampak pada hewan-hewan korban kasus pengoplosan melamin tahun lalu. Batu ginjal inilah yang dapat menyumbat saluran kecil di ginjal yang kemudian dapat menghentikan produksi urine, gagal ginjal, bahkan kematian.
Telah diketahui juga bahwa melamin bersifat karsinogen pada hewan. Gejala yang diamati akibat kontaminasi melamin terdapat pada darah di urine, produksi urine yang sedikit, atau sama sekali tidak dihasilkan, tanda-tanda infeksi ginjal, dan tekanan darah tinggi.
Melamin memang tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh. Data keselamatan menyatakan, senyawa ini memiliki toksisitas akut rendah LD50 di tikus, yaitu 3.161 mg per kg berat badan. Pada studi dengan menggunakan hewan memang dikonfirmasi, asupan melamin murni yang tinggi mengakibatkan inflamasi kandung kemih dan pembentukan batu kandung kemih.
Food and Drugs Administration (Badan Makanan dan Obat) Amerika Serikat menyatakan, asupan harian yang dapat ditoleransi (tolerable daily intake/TDI) melamin adalah 0,63 mg per kg berat badan. Pada masyarakat Eropa, otoritas pengawas makanannya mengeset standar yang lebih rendah, yaitu 0,5 mg per kg berat badan.
Seberapa parah kontaminasi yang terjadi? Dari inspeksi yang dilakukan di China, dari 491 batch (kelompok) yang dites, 69 di antaranya positif mengandung melamin, berkisar dari 0,09 mg per kg susu sampai 619 mg per kg susu. Bahkan ada yang mencapai 2.563 mg per kg.
Dengan konsumsi susu formula per kg berat badan bayi sekitar 140 g sehari, kalau bayi mengonsumsi susu yang terkontaminasi akan menerima asupan melamin 0,013-86,7 mg per kg berat badannya. Bahkan, kalau mengonsumsi susu yang terkontaminasi 2.563 mg melamin per kg susu, dapat mencapai asupan 358,8 mg per kg berat badannya. Jauh melampaui batas toleransinya!
Kasus ini memberi kita berbagai pelajaran. Pertama, analisis protein dalam makanan dengan metode penentuan nitrogen dalam kasus ini ternyata dapat dikelabui dengan bahan lain yang kandungan nitrogennya tinggi. Padahal, terdapat cara-cara lain untuk analisis protein selain dengan penentuan kandungan nitrogen, yang dalam kasus seperti ini perlu dilakukan.
Kedua, pengetahuan tentang bahaya penggunaan bahan aditif makanan harus diberikan ke semua lini, terlebih yang terlibat dalam produksi makanan. Keinginan mendapat keuntungan lebih besar, yang mungkin dipadukan dengan ketidaktahuan, ternyata berdampak amat besar.
Dalam skala yang berbeda dan melibatkan bahan yang berbeda, di sekitar kita banyak kasus seperti ini, misalnya kasus boraks, formalin, dan sebagainya. Saya yakin ”keuntungan” yang didapat dari tindak seperti ini tidak akan dapat membayar kerugian yang diakibatkannya, apalagi sampai hilangnya nyawa bayi-bayi tak berdosa.


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 tertanggal 23 September 2008, tentang penarikan produk susu yang mengandung melamin.
Latar Belakang Pengoplosan Melamin ke Susu

Berikut daftar produk makanan mengandung susu asal China yang terdaftar di(BPOM):
1.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509001378
2.Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509002378
3. Jinwei Yougoo, susu fermentasi, nomor registrasi ML 206509003378
4. Guozhen, susu bubuk full cream, nomor registrasi ML 805309001478
5.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509001116
6.Meiji Indoeskrim Gold Monas, es krim, nomor registrasi ML 305509002116
7. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 227109001450
8. Oreo, stick wafer, nomor registrasi ML 827109001450
9. Oreo, chocolate sandwich cookie, nomor registrasi ML 227109001552
10. M&M’s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409005385
11. M&M’s, kembang gula, nomor registrasi ML 237409002385
12. Snickers, biskuit, nomor registrasi ML 227109009385
13. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409001385
14. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409003385
15. Dove Choc, kembang gula, nomor registrasi ML 237409004385
16. Merry X-Mas, kembang gula, nomor registrasi ML 238409003311
17. Penguin, kembang gula, nomor registrasi ML 238409005311
18. Nestle Nesvita Materna, makanan ibu hamil dan ibu menyusui, nomor registrasi ML 862109001322
19. Nestle Milkmaid, selai susu, nomor registrasi ML 234709002206
Namun produk dengan merek yang sama yang diproduksi di dalam negeri dengan kode nomor registrasi MD tetap boleh beredar dan dikonsumsi.
BPOM juga mengumumkan produk China mengandung melamin yang diumumkan oleh Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.
Ketigabelas produk tersebut adalah:
1. Natural Choice, Yoghurt Flavoured Ice Bar With Real Fruit
2. Yili Bean Club, Matcha Red Bean Ice Bar
3. Yili Bean Club, Red Bean Ice Bar
4. Yili Prestige Chocliz, Dark Chocolate Bar
5. Yili Super Bean, Red Bean Chestnut Ice Bar
6. Nestle Dairy Farm, susu UHT
7. Yili High Calcium, susu rendah lemak
8. Yili High Calcium, susu
9. Yili 250 ml, Pure Milk
10. Yili 1 liter, Pure Milk
11. Dutch Lady, Strawberry Flavoured Milk (Ex.Cina, Hongkong, Singapura)
12. White Rabbit, kembang gula
13. Yili Choice, Dairy Frozen Yoghurt Bar With Real Peach and Pineapple Fruit Pieces..
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat tidak mengonsumsi produk dengan merek di bawah ini, sebelum ada penjelasan tentang hasil pengujian dari BPOM. Yang menjadi permasalahan adalah kurangnya sosialisasi oleh BPOM dan instnasi terkait terhadap jenis makanan apa saja mengandung melamin yang beredar di Indonesia, dan apakah penarikan produk – produk tersebut sudah dilaksanakan secara menyeluruh? Karena untuk contoh gampangnya kita lihat media elektronik banyaknya produk-produk makanan dan minuman yang expired/kadaluarsa yang masih banyak diperjualbelikan…bagaimana dengan produk makanan dan minuman yang mengandung melamin??

Sumber :
- Ismunandar, Guru Besar Kimia di FMIPA ITB
- http://kompas.com/read/xml/2008/09/26/05515043/inilah.bahaya.mengoplos.melamin.ke.susu
- http://kompas.com/read/xml/2008/09/24/19235716/daftar.produk.susu.china.yang.dilarang
- Dari Berbagai sumber.

1 comments:

Riri said...

duh jaman sekarang memang harus benar2 waspada, semuanya banyak yg berbahaya.. maksih infonya ya mas

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia
Yong Batak Bond, Administrator dari blog inkribs, blog hhk-Pondok Indah, blog TerminalBlog, website inkribs.org, kelola.web.id. Prinsip Hidup :"Setiap Upaya/Usaha Yang dilakukan dengan Sungguh-sungguh dan dengan keringat dan airmata, pada akhirnya akan menghasilkan sukses yang tak ternilai oleh harta apapun di dunia ini"